Gorontalo (5/2/2025) - Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar Yudisium Sarjana bagi 108 mahasiswa yang telah menyelesaikan studi mereka. Acara yang diselenggarakan di Aula Fakultas Pertanian ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, termasuk Dekan Fakultas Pertanian Dr. Muhammad Mukhtar, S.Pt., M.Agr.SC, para wakil dekan, ketua program studi, dosen, dan tenaga kependidikan.
Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Mukhtar menekankan bahwa yudisium bukan sekadar seremonial akademik, melainkan momentum penting bagi para lulusan untuk berkontribusi di dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Kami berharap para lulusan Fakultas Pertanian UNG dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dan menjadi agen perubahan dalam bidang pertanian. Saat ini, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim hingga ketahanan pangan, sehingga peran lulusan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan inovasi dan solusi, meskipun yudisium sarjana dilaksanakan dalam bentuk sederhana, namun hal ini tidak mengurangi sakralnya kegiatan ini," ujar Dr. Muhammad Mukhtar.
Para lulusan yang kini menyandang gelar Sarjana Pertanian (S.P.) berasal dari berbagai program studi, meliputi Jurusan Agroteknologi, Agribisnis, Ilmu Teknologi Pangan, dan Peternakan. Mereka diharapkan siap menghadapi prospek karier di bidang pertanian, baik sebagai tenaga profesional, wirausahawan agribisnis, maupun peneliti di berbagai lembaga terkait.
Fakultas Pertanian UNG menegaskan komitmennya untuk terus mencetak lulusan yang berkualitas, inovatif, dan mampu bersaing di era global. Acara yudisium ditutup dengan sesi foto bersama dan ucapan selamat dari para dosen kepada para wisudawan.
Hari Tani Nasional 2023
Hari Lahir Universitas Negeri Gorontalo ke 60
Kegiatan Rapat Kerja "Penguatan dan Akselerasi Program Kerja Tahun 2020" Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
Tema "Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Perikanan Berkelanjutan dalam Mendukung Terwujudnya Kemandirian, Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani, Peternak dan Nelayan"