Inovasi Pelatihan Pembuatan Sorgum Cookies untuk Menurunkan Angka Stunting di Desa Tinelo

Oleh: Yopan Latif . 10 September 2024 . 15:00:00

GORONTALO - Desa Tinelo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan inovatif pembuatan sorgum cookies dalam upaya menurunkan angka stunting. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diselenggarakan pada Selasa, 10 September 2024, diprakarsai oleh tim dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang diketuai oleh Karlena Arsyad, S.Pd., M.AP.Pelatihan ini melibatkan 20 peserta dari Tim Penggerak PKK Desa Tinelo, Kader Kesehatan, dan ibu-ibu yang memiliki anak usia dini. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dalam membuat makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak, sebagai upaya pencegahan dan penurunan stunting.Karlena Arsyad menyatakan, "Kami berharap pelatihan ini dapat menurunkan angka stunting di Desa Tinelo secara signifikan dan menjadi kegiatan berkelanjutan yang memberdayakan masyarakat melalui usaha mikro berbasis pangan lokal."Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kemendikbud ristek ini mendapat sambutan positif dari Kepala Desa Tinelo, Melys H. Ali, S.M., M.E dan Ketua Tim PKK Desa Tinelo, Agustina Padude.Sebelumnya, pada 22 Agustus 2024, telah dilaksanakan sosialisasi mengenai stunting dan manfaat tanaman sorgum. "Sorgum diharapkan mampu membantu memenuhi kebutuhan nutrisi, meningkatkan kualitas gizi bagi ibu hamil serta anak-anak," tutup Karlena.

Agenda

24 September 2023

HARI TANI

Hari Tani Nasional 2023

1 September 2023

Dies Natalis UNG

Hari Lahir Universitas Negeri Gorontalo ke 60

16 - 17 Maret 2020

RAPAT KERJA 2020

Kegiatan Rapat Kerja "Penguatan dan Akselerasi Program Kerja Tahun 2020" Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

24 - 25 November 2018

Seminar Nasional Integrated Farming System

Tema "Pengembangan Pertanian, Peternakan dan Perikanan Berkelanjutan dalam Mendukung Terwujudnya Kemandirian, Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani, Peternak dan Nelayan"